Bangkok (ANTARA) – Seorang jurnalis televisi Thailand dijatuhi hukuman dua tahun penjara pada Selasa (24 Desember) atas tuduhan memfitnah sebuah peternakan ayam di Twitter, kata pengacaranya.
Suchanee Cloitre, yang bekerja untuk Voice TV pada saat itu, dihukum karena posting yang dia buat tentang perselisihan hukum mengenai kondisi kerja di pertanian Thammakaset, kata pengacara Woraporn Uthairangsee.
“Saya terkejut dan tidak berpikir hukumannya akan begitu keras,” kata Suchanee kepada Reuters setelah hukuman. Dia mengatakan dia khawatir tentang apa yang akan terjadi pada putranya yang berusia 8 bulan.
Posting Twitter-nya berpusat pada keluhan bahwa sekelompok pekerja migran dari Myanmar mengajukan kepada Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Thailand tentang kondisi di Thammakaset pada tahun 2016.
Pengadilan Thailand tahun ini memerintahkan bahwa para pekerja harus mendapatkan kompensasi setelah sebelumnya menolak gugatan pencemaran nama baik yang diluncurkan pertanian terhadap para pekerja.
Thammakaset, yang membantah tuduhan itu sejak awal, juga telah mengajukan tuntutan hukum terhadap 20 jurnalis dan aktivis atas kasus ini.
Perwakilan Thammakaset tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar pada hari Selasa.
Suchanee, 30, mengatakan dia akan mengajukan banding dan saat ini keluar dengan jaminan.