Dubai (ANTARA) – Emaar Properties menjual dek observasi gedung pencakar langit tertinggi di dunia, Burj Khalifa, empat sumber mengatakan kepada Reuters, berpotensi mengumpulkan US$1 miliar untuk pengembang terbesar Dubai di tengah penurunan real estat.

Dua sumber mengatakan Emaar telah menunjuk Standard Chartered untuk memberi saran tentang penjualan objek wisata “At The Top” yang populer.

Emaar, di mana pemerintah Dubai memiliki saham minoritas sebesar 29,2 persen, dan Standard Chartered menolak berkomentar.

Dengan tinggi lebih dari 828 meter, Burj Khalifa dua kali lebih tinggi dari Empire State Building New York dan hampir tiga kali tinggi Menara Eiffel di Paris.

At The Top adalah tujuan wisata populer di Dubai, yang menarik 15,92 juta pengunjung semalam pada tahun 2018.

Dek pengamatan menghasilkan sekitar 600-700 juta dirham (S $ 220-S $ 258 juta) per tahun, kata sumber perbankan.

Sebuah sumber keuangan memperkirakan mereka bisa bernilai sekitar US $ 1 miliar.

Proses penjualan dimulai pada bulan November, kedua sumber ini mengatakan, menolak disebutkan namanya karena kesepakatan itu tidak dipublikasikan.

Dubai adalah pusat regional untuk pariwisata, perdagangan luar negeri dan layanan bisnis, tetapi telah menghadapi pasar real estat yang melambat selama sebagian besar dekade ini.